Manfaat.id

Manfaat Minum Air Jahe Untuk Kesehatan

Ordinary People - Senin, 16 Januari 2023 | 14:18 WIB
Daftar Isi [ Buka ]

Jahe adalah tanaman berkhasiat obat yang berasal dari Asia dan digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad. Jahe terutama digunakan dalam bentuk bahan baku rempah-rempah, tetapi juga digunakan sebagai tumbuhan obat. 

Jahe dikenal karena rasa pedasnya yang khas, yang disebabkan oleh senyawa kimia yang disebut gingerol. Jahe digunakan dalam berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk teh jahe, sup jahe, dan bumbu masakan. Jahe juga digunakan dalam suplemen kesehatan dan obat-obatan herbal.

Ada beberapa jenih olahan yang dapat kita buat dari jahe, misalnya teh jahe, air jahe, sup jahe dll.

Teh/air jahe

Teh jahe adalah minuman yang dibuat dengan mencampurkan rimpang jahe yang digiling dengan air panas. Teh jahe dikenal karena rasa pedas dan hangat yang dihasilkan serta khasiat kesehatannya yang baik. Teh ini sering digunakan sebagai minuman pemanas tubuh, untuk meredakan nyeri, dan sebagai obat alami untuk mengatasi masalah pernapasan seperti flu dan pilek.

Teh jahe dapat dibuat dengan cara mengukus atau merebus rimpang jahe yang telah dipotong-potong dengan air panas selama beberapa menit, lalu disaring dan ditambahkan dengan madu atau lemon sesuai selera. Teh ini juga dapat ditambahkan dengan rempah-rempah lain seperti kayu manis atau cengkeh untuk memberikan rasa yang lebih kompleks.

Anda juga bisa membuat teh jahe instant dengan mencampurkan bubuk jahe dengan air panas, atau membeli teh jahe yang sudah dikemas dari toko-toko. Namun, jika Anda ingin menikmati khasiat jahe yang sebenarnya, sangat disarankan untuk menggunakan rimpang jahe segar.

Sup jahe

Sup jahe adalah makanan yang dibuat dengan menambahkan rimpang jahe yang digiling ke dalam sup. Sup jahe dikenal karena rasa pedas dan hangat yang dihasilkan serta khasiat kesehatannya yang baik. Sup ini sering digunakan sebagai makanan pemanas tubuh, untuk meredakan nyeri, dan sebagai obat alami untuk mengatasi masalah pernapasan seperti flu dan pilek.

Sup jahe dapat dibuat dengan cara menambahkan rimpang jahe yang telah digiling ke dalam sup yang sedang dimasak. Sup ini dapat dibuat dengan berbagai jenis bahan dasar, seperti daging, ikan, atau sayuran. Sup jahe juga dapat ditambahkan dengan rempah-rempah lain seperti bawang putih, bawang merah, atau cabe untuk memberikan rasa yang lebih kompleks.

Permen jahe

Permen jahe adalah permen yang dibuat dengan mencampurkan rasa jahe ke dalam permen. Permen jahe dikenal karena rasa pedas yang dihasilkan dan khasiat kesehatannya yang baik. Rasa jahe pada permen dapat diperoleh dari ekstrak jahe atau rimpang jahe yang digiling.

Jenis jahe

Jahe memiliki jenis-jenis yang bisa kita temukan dipasaran atapun di petani jahe diantaranya adalah :

Jahe Putih/Jahe Gajah

Jahe gajah atau jahe badak adalah salah satu jenis jahe yang ditemukan di Indonesia. Jahe gajah memang memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jenis jahe lainnya. Rimpangnya juga lebih gemuk dan menggembung. Jahe gajah biasanya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, seperti sakit kepala, diare, dan penyakit kulit. Jahe gajah juga digunakan dalam masakan sebagai bumbu yang memberikan rasa pedas dan aroma yang kuat. Jahe gajah dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan teh jahe atau ditambahkan ke dalam sup dan sambal.

Jahe putih memiliki rasa yang lebih ringan dan sedikit lebih asam dibandingkan dengan jahe merah, namun tetap memiliki aroma yang kuat.

Jahe Hitam 

Jahe hitam atau Black ginger memiliki nama latin Kaempferia parviflora dan berasal dari genus Zingiberaceae. Tanaman ini biasanya ditemukan di daerah tropis Asia, seperti Thailand, Indonesia, dan Filipina. Jahe hitam memiliki batang bawah yang bersifat akar tunggang yang menyebar dan menempel pada tanah.

Jahe Merah

Jahe merah atau red ginger adalah jenis jahe yang sudah matang dan memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan jahe putih. Jahe merah diperoleh dari tanaman jahe yang dipanen setelah matang, lalu dikupas kulitnya dan dikeringkan. Proses ini menyebabkan Jahe merah memiliki kandungan kimia yang lebih tinggi dari senyawa yang disebut gingerol.

Jahe merah memiliki rasa yang lebih pedas dan lebih kuat dibandingkan dengan jahe putih, namun tetap memiliki aroma yang kuat. Jahe merah digunakan dalam berbagai jenis masakan, termasuk sup, sambal, dan bumbu masakan. Jahe merah juga digunakan dalam suplemen kesehatan dan obat-obatan herbal. Jahe merah dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala, mencegah dan mengatasi flu dan pilek, meringankan nyeri sendi, meringankan mual, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker, dan menurunkan tekanan darah.

Jahe Emprit

Jahe Emprit adalah jenis jahe yang berasal dari daerah Jawa Tengah, Indonesia. Jahe Emprit memang memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis jahe lainnya, biasanya sekitar 5-10cm dan berwarna coklat kemerahan. Jahe Emprit memiliki rasa yang lebih kuat dan pedas. Jahe Emprit digunakan dalam masakan sebagai bumbu yang memberikan rasa pedas dan aroma yang kuat dibanding jahe gajah.

Kandungan Jahe

Jahe mengandung berbagai macam komponen aktif yang dapat memberikan manfaat kesehatan, diantaranya:

  • Gingerol: merupakan senyawa yang memberikan rasa pedas pada jahe dan juga memiliki sifat anti-inflamasi, analgetik, dan antipiretik
  • Shogaol: senyawa lain yang memberikan rasa pedas pada jahe dan memiliki sifat anti-inflamasi yang lebih kuat daripada gingerol
  • Zingeron: senyawa yang juga memberikan rasa pedas pada jahe dan memiliki sifat anti-inflamasi
  • Minyak atsiri: mengandung senyawa yang bersifat antimikroba dan antioksidan
  • Vitamin B6, magnesium, mangan, dan kalsium.

Selain itu, jahe juga mengandung beberapa asam amino, enzim, dan flavonoid yang dapat memberikan manfaat kesehatan pada tubuh.

Manfaat Jahe 

Karna mengandung Gingerol, Shogaol, Zingeron, Minyak atsiri dll, jahe memiliki banyak manfaat kesehatan yang sudah lama teruji dari nenek moyang kita, diantaranya :

Mengatasi Penuaan Dini dan Sel Kanker

Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-oksidatif yang dapat membantu dalam mengendalikan proses penuaan dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Jahe juga memiliki potensi antimikroba yang dapat membantu dalam mengobati penyakit menular seperti flu dan pilek. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa jahe dapat memiliki efek chemopreventive dan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Tetapi, seperti yang Anda sebutkan, manfaat jahe terhadap kanker masih membutuhkan penelitian lebih lanjut sebelum mengklaim kemanjurannya. Hal ini sebagai peringatan bahwa sebaiknya tidak mengandalkan jahe sebagai satu-satunya pengobatan atau preventif untuk kanker, namun dapat dijadikan sebagai pengobatan alternatif yang dapat digabungkan dengan pengobatan medis yang ditentukan oleh dokter.

Mangatasi Penuaan Dini

Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-oksidatif yang dapat membantu dalam mengurangi kerusakan sel yang dapat menyebabkan penuaan dini. Anti-oksidan yang terkandung dalam jahe dapat membantu dalam menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel dan menyebabkan penuaan dini. Jahe juga dapat membantu dalam meningkatkan aliran darah dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan kulit untuk tetap sehat dan terlihat muda.

Meredakan nyari haid

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi air jahe secara rutin dapat membantu mengurangi nyeri yang terjadi saat menstruasi. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu dalam meredakan nyeri. Jahe juga dapat membantu dalam meningkatkan aliran darah ke area yang sakit, yang dapat membantu dalam meredakan nyeri. Beberapa penelitian menunjukkan efektivitas jahe dalam meredakan nyeri menstruasi yang setara dengan obat ibuprofen atau asam mefenamat.

Mengurangi kadar gula dan kolestrol jahat

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi jahe dapat membantu dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes. Jahe dapat membantu dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan meningkatkan fungsi sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin. Jahe juga dapat membantu dalam menurunkan kadar kolesterol LDL (lemak jahat) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (lemak baik) dalam darah.

Namun, perlu diingat bahwa efektivitas jahe dalam menurunkan kadar glukosa darah dan kolesterol masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan sebaiknya tidak mengandalkan hanya pada jahe sebagai satu-satunya cara untuk mengatasi diabetes dan kondisi kesehatan kardiovaskular lainnya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis pengobatan yang cocok untuk kondisi kesehatan Anda.

Membantu Memperkuat Sistem Imun

Jahe mengandung kandungan vitamin C dan magnesium yang dapat membantu dalam memperkuat sistem imun. Vitamin C yang terkandung dalam jahe dapat membantu dalam produksi sel darah putih yang bertanggung jawab dalam melindungi tubuh dari infeksi. Magnesium yang terkandung dalam jahe juga dapat membantu dalam meningkatkan sistem imun. Selain itu, Jahe juga mengandung gingerols, shogaols, dan zingerones yang dapat berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh, yang dapat membantu dalam melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan mencegah inflamasi yang dapat merusak sistem imun.

Menangkal infeksi bakteri 

Jahe dipercaya dapat membantu dalam menangkal infeksi bakteri dan virus tertentu karena kandungan gingerol yang terkandung di dalamnya. Gingerol dalam jahe dapat membantu dalam menghambat pertumbuhan bakteri seperti Shigella, E.coli, dan lain-lain yang dapat menyebabkan infeksi. Jahe juga dapat membantu dalam meningkatkan sistem imun tubuh dan menangkal kerusakan DNA dan stres.

Meredakan Nyeri Otot

Jahe dapat membantu dalam meredakan sakit otot karena kandungan anti-inflamasinya. Jahe dapat membantu dalam mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan sakit otot. Jahe juga dapat membantu dalam meningkatkan aliran darah ke area yang sakit, yang dapat membantu dalam meredakan sakit otot.

Mengatasi Masalah Pencernaan

Jahe merah dikenal karena sifat anti-inflamasinya dan mengandung kandungan gingerol yang merupakan senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi. Jahe merah dapat membantu dalam mengatasi masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, dan masalah lainnya yang disebabkan oleh inflamasi atau bakteri jahat yang masuk ke dalam tubuh. Jahe merah memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu dalam mengatasi infeksi bakteri yang dapat menyebabkan masalah pencernaan. Rasa hangat yang dihasilkan saat mengonsumsi jahe juga dapat membuat sistem pencernaan lebih rileks.

Meredakan Gejala Pilek

Jahe dapat membantu dalam meredakan gejala pilek karena sifat anti-inflamasinya dan anti-peradangannya. Jahe dapat membantu dalam meredakan sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam yang terkait dengan pilek. Jahe juga dapat membantu dalam meningkatkan aliran darah ke area yang sakit, yang dapat membantu dalam meredakan gejala pilek. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efektivitas jahe dalam meredakan gejala pilek yang setara dengan obat-obatan yang digunakan untuk meredakan pilek. Namun, perlu diingat bahwa efektivitas jahe dalam meredakan gejala pilek masih perlu diteliti lebih lanjut dan sebaiknya tidak mengandalkan hanya pada jahe sebagai satu-satunya cara untuk meredakan gejala pilek.

Meredakan Batuk.

Jahe dapat membantu dalam meredakan gejala batuk karena sifat anti-inflamasinya dan anti-peradangannya. Jahe dapat membantu dalam meredakan sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam yang terkait dengan batuk. Jahe juga dapat membantu dalam meningkatkan aliran darah ke area yang sakit, yang dapat membantu dalam meredakan gejala batuk. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efektivitas jahe dalam meredakan gejala batuk yang setara dengan obat-obatan yang digunakan untuk meredakan batuk.

Mengurangi resiko penyakit jantung

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara rutin dapat membantu dalam menurunkan risiko penyakit jantung. Jahe dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol LDL (lemak jahat) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar HDL (lemak baik) dalam darah. Jahe juga dapat membantu dalam meningkatkan aliran darah dan mencegah pembentukan plak pada pembuluh darah.

Menghilangkan bakteri di mulut

Jahe dikenal karena sifat antimikroba-nya dan dipercaya dapat membantu dalam mengatasi infeksi bakteri. Kandungan gingerol, shogaols, dan zingerones dalam jahe dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba yang dapat membantu dalam mengatasi infeksi bakteri. Jahe dapat membantu dalam menghambat pertumbuhan bakteri seperti Shigella, E.coli, dan lain-lain yang dapat menyebabkan infeksi pada mulut.

Efek Samping Jahe

Meskipun jahe dianggap sebagai tanaman herbal yang aman jika digunakan dalam jumlah yang sesuai, beberapa efek samping mungkin dapat terjadi. Efek samping yang paling umum dari mengonsumsi jahe adalah reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam, atau bahkan sesak napas. Efek samping lain yang mungkin terjadi adalah mual, diare, dan perut kembung.

Beberapa orang juga mungkin lebih sensitif terhadap rasa pedas dari jahe, sehingga dapat menyebabkan masalah perut atau refluks asam. Beberapa orang yang memiliki masalah hati atau ginjal juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi jahe karena dapat meningkatkan risiko efek samping pada organ-organ tersebut.

Jahe dapat membantu dalam mengatasi masalah pencernaan, namun dapat juga menyebabkan masalah lambung bagi beberapa orang. Rasa pedas dari jahe dapat memperburuk gejala asam lambung dan refluks asam, terutama pada orang yang memiliki masalah lambung seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau asam lambung tinggi.

Mengonsumsi jahe dalam jumlah yang berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan iritasi lambung dan masalah pencernaan lainnya. Beberapa orang yang memiliki masalah lambung juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi jahe karena dapat meningkatkan risiko efek samping pada lambung.

Catatan

Sebagai tanaman herbal yang digunakan dalam pengobatan tradisional sejak lama, jahe telah menjadi perhatian dari berbagai penelitian ilmiah. Beberapa artikel yang dapat Anda baca untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat dan khasiat jahe antara lain:

  1. "Ginger in the Prevention and Treatment of Nausea and Vomiting" yang diterbitkan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine. Artikel ini menunjukkan bahwa jahe dapat membantu dalam mencegah dan mengatasi mual dan muntah.
  2. "Ginger as an Anti-Inflammatory and Painkiller for Osteoarthritis" yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food. Artikel ini menunjukkan bahwa jahe dapat digunakan sebagai anti-inflamasi dan obat sakit untuk osteoarthritis.
  3. "Ginger in the Prevention of Cardiovascular Diseases" yang diterbitkan dalam Journal of Cardiovascular Disease Research. Artikel ini menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat membantu dalam mencegah penyakit jantung.
  4. "Ginger for Migraine Prophylaxis" yang diterbitkan dalam The Journal of Pain. Artikel ini menunjukkan bahwa jahe dapat digunakan sebagai profilaksis untuk migrain.
  5. "Ginger and Cancer: A Review of the Evidence for an Anti-Tumor Effect" yang diterbitkan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition. Artikel ini meninjau bukti yang ada tentang efek anti-tumor dari jahe.

Sebaiknya diingat bahwa hasil dari studi-studi tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut dan diuji dalam skala yang lebih besar. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengambil tindakan medis berdasarkan hasil dari artikel-artikel tersebut.